Gangguan Jiwa bukan Gila!

Gangguan Jiwa yang Umum Dialami

Seseorang yang mengalami sakit fisik seperti luka atau penyakit lainnya akan dicap sebagai orang “sakit” bagi masyarakat awam. Kalimat seperti ‘Cepat sembuh, ya!’ pasti menjadi hal yang biasa. Ya, mereka memang sakit dan dipandang seperti orang sakit. Berbeda dengan orang yang mengalami gangguan jiwa, mereka pasti langsung dianggap sebagai orang gila. Masih banyak yang beranggapan bahwa saat seseorang menderita gangguan ini, bukan harus disembuhkan melalui psikiater atau psikolog tapi cukup lebih banyak mendekatkan diri kepada Tuhan. Tidak ada yang salah dengan berdoa, tapi bukan berarti ketika sakit, manusia hanya bertawakal tanpa melakukan ikhtiar. Bukan begitu ya diajarkan Tuhan, bukan?

Beragam Jenis Gangguan Jiwa

Ketidakpahaman masyarakat mengenai jenis-jenis gangguan kejiwaan bisa menjadi salah satu alasan orang awam menganggap gangguan ini sama dengan gila. Ada banyak jenis gangguan ini dan bisa dikategorikan berdasarkan jenis tertentu. Daftar di bawah hanya sebagai pengetahuan agar lebih mengetahui tentang gangguan ini. Apabila merasa memiliki suatu gejala, jangan melakukan diagnosa sepihak, datanglah ke psikiater atau psikolog lalu berkonsultasi untuk mendapatkan solusi terbaik.

Gangguan Kecemasan

Gangguan yang pertama adalah gangguan kecemasan. Gejala yang biasanya dialami penderita adalah respon ketakutan, panik, berkeringat bahkan sampai detak jantung yang menjadi lebih cepat ketika menghadapi situasi tertentu. Hal ini menjadi gangguan ketika gejala tersebut tidak bisa dikendalikan sampai mengganggu kegiatan sehari-hari.
Selain hal di atas, gangguan kecemasan dapat pula berupa fobia terhadap suatu kondisi, misalnya gangguan kecemasan sosial atau gangguan panik. Terdapat orang-orang yang memiliki fobia terhadap hal spesifik, misalnya fobia ruang sempit, darah, atau ketinggian.

Gangguan Afektif atau Mood

Gangguan jenis ini dialami oleh seseorang yang terus-menerus mengalami kesedihan atau terlalu gembira selama waktu tertentu. Bisa juga saat terdapat perasaan senang dan sedih yang berlebih secara bergantian dan tak menentu. Bipolor dan depresi adalah contoh paling umum dari kondisi ini. Gangguan kiklomitik, yaitu perubahan emosi dari senang menjadi sedih dalam takaran ringan juga termasuk dalam kondisi gangguan afektif atau mood.

Gangguan Kepribadian

Tipe gangguan ini sesuai namanya berkaitan dengan kepribadian penderitanya. Orang yang mempunyai karakter ekstrem dan kaku yang biasanya berbeda dengan norma yang ada di masyarakat adalah gejala yang dialami penderita gangguan ini. Contohnya adalah orang yang antisosial atau paranoid.

Gangguan Obsesif-Kompulsif (Absessive-Compulsive Disorder/OCD)

Bagi yang pernah menonton film Split, pasti tahu salah satu kepribadian karakter utama yang diperankan James McAvoy menderita OCD. Gangguan ini membuat pikiran penderita dipenuhi ketakutan atau hal mengganggu yang membuat mereka merasa harus melakukan sesuatu secara berulang. Bila di film Split terlihat kalau sang kepribadian tersebut tidak bisa melihat barang yang tidak tersusun rapi. Kondisi lain adalah orang yang selalu mencuci tangan karena takut berlebihan dengan kuman. Di masa sekarang, cuci tangan memang penting tapi bukan berarti setiap saat harus mencuci tangan.

Gangguan Pasca-Trauma (Post-Traumatic Stress Disorder/PTSD)

Seperti namanya, PTSD terjadi setelah penderita mengalami suatu hal yang traumatis. Gangguan ini bisa muncul misalnya ketika seseorang mengalami kematian seseorang yang dicintai secara mendadak, bencana alam, ataupun pelecehan seksual.

Di masa pandemi ini, keadaan yang tidak pernah dialami dan berbagai situasi yang mendadak berubah dapat menimbulkan berbagai gejala terkait kejiwaan. Halodoc adalah salah satu platform yang bisa digunakan untuk berkonsultasi. konsultasi dengan psikolog terbaik bisa dilakukan hanya dari rumah tanpa perlu datang ke lokasi praktik. Apabila membutuhkan resep, Halodoc juga siap mengantarkan langsung ke rumah pasien.
Keluarga dan lingkungan sekitar merupakan salah satu benteng agar gangguan jiwa tidak terjadi. Pemahaman orang-orang terdekat tentang gangguan ini yang merupakan penyakit dan bisa disembuhkan merupakan hal penting agar penderita tidak merasa semakin terbebani. Kepercayaan bahwa gangguan kejiwaan sama dengan penyakit fisik yang membutuhkan dokter pun menjadi hal penting.

Comments

One response to “Gangguan Jiwa bukan Gila!”

  1. gila tapi belum tentu kelainan jiwa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *