Bola Itu Bundar

http://www.bolague.com/wp-content/uploads/2015/05/Jadwal-Prediksi-Persib-Bandung-vs-Ayeyawady-United-640x397.jpgBaru aja selesai nonton pertandingan Persib Bandung (Indonesia) vs Ayeyawady (Myanmar), walaupun baru nonton dari babak kedua, tepatnya pas skor Persib 2-1 Ayeyawady, tapi masih seru sampai akhir. Persib pun jadi juara grup H dengan meraih 14 poin setelah pertandingannya berakhir seri dengan skor 3-3. Persib bakal ngadapin Kitchee SC di 16 Besar.
Di sini aku gak bakal bahas tentang jalannya pertandingan, karena aku sendiri belum terlalu lihai menganalisis pertandingan, Cuma tau soal offside, handsball, pinalti, corner kick, kick off, sama gol. Masalah taktik belum terlalu paham. Biarlah berita yang menjelaskan jalannya pertandingan beserta analisisnya.
Aku cuma mau mengkritik ucapan komentator yang sering ngomong, bukan pakar bola. Setelah pinalti dari Konate Makan yang membuat Persib unggul di menit ke-90 dan pertandingan berlanjut dimana bola berada di pertahanan Persib dan dikuasai Ayeyawady, pakar bola ngomong, “Dengan kondisis Ayeyawady seperti ini, bukan tidak mungkin mereka (Ayeyawady) bisa menyamakan bahkan memenangkan pertandingan ini.”
Habis itu si komentator menimpali, “Tapi dengan kondisi yang seperti ini, 90% kemungkinan Persib bisa lolos sebagai juara grup dan melawan Kitchee SC,” tepat setelah komentator selesai mengucapkan huruf ‘c’, Ayeyawady mencetak gol, baru beberapa saat setelah eksekusi pinalti Konate Makan. Itu menjadi gol terakhir pada pertandingan ini.
Memang sih, hasil seri tetap membawa Persib menjadi juara grup, tapi kenapa seoptimis itu sih? Pertandingan belum selesai udah berani ngasih deduksi soal hasil akhir, untung bener, kalau salah?
Bola itu bundar, apapun bisa terjadi dalam sepakbola, seperti pertandingan Final Champion League 1998/1999 yang dimenangkan Manchester United. 2 gol kemenangan dicetak menit-menit akhir, gol yang tidak pernah diprediksi akan tercipta karena waktu itu Munchen unggul 1-0.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan berkomentar seperti itu, karena itu adalah bentuk keoptimisan kita sebagai pendukung salah satu tim domestik untuk bisa berjaya di kompetisi internasional, sekelas AFC Champion League. Tapi, janganlah ngomong seakan kita Tuhan di depan umum, apalagi kalau sebagai komentator.
Menurutku bicara seperti itu menunjukkan kalau orang itu bukan pecinta bola, karena
Bola itu bundar, hanya pecinta bola yang paham tentang ini.

Comments

14 responses to “Bola Itu Bundar”

  1. Menurut gue 90% itu kan angka probabilitas. kalo pake logika sih nyetak 3 gol hanya dalam tempo 3 menit itu susah bro, kemungkinannya kecil banget. makanya komentator berani bilang 90% persib bakal lolos. Sama halnya kaya tendangan penalti, yang punya probabilitas nilai 95% gol. Itu bukan karena kita sok mendahului tuhan, tp disini komentator main statistik dan kemungkinan logika. gitu sih kalo pendapat ane hehe

  2. gue sih gak ngerti bola, tapi omongan si komentator itu pada akhirnya kebukti juga kan kalau persib bisa menang dan lolos, huehehe :p
    lagian kan di awal kalimatnya '"dengan kondisi yang seperti ini,," bisa dibayangkan persib saat itu lebih menguasai jadi kemungkinan menangnya lebih gede, mungkin, dan kalau kondisinya berbeda, ya kemungkinannya jadi kecil. gitu.

  3. Namanya juga komentator Bro, bebas. Hehehe….
    Kalo komentator Liga Inggris lebih kejam lagi.

  4. Nggak ngerti bola.
    Tapi bener, orang tu emang kadang suka ngomong besar dengan yakin dan PD. Padahal kenyataan bisa berubah dengan begitu cepat.

  5. Aku gk tau dan gak ngerti bola, kurang suka juga, jadi aku gk tau. ,
    tapi aku nyimpulin aja, meskipun kurang ngerti tapi sotoy aja,haha bahwa jadi seorang komentator itu kadang ngomongnya seenaknya atau keceplosan, padahalkan gk seharusnya gtu keceplosan pas di depan mic, berasa gk bnget gitu. Tapi mungkn makannya komentator blang gtu, mungkin komentatornya bru, jadi blm tau mana yg seharusnya tdk usah di sampaikan,

  6. Ngomong seenaknya atau semaunya dalam komentator di Bola. Menurut gue fleksibel aja. Gak di negara manapun, komentator selalu suka menerka-nerka. Semata-mata itu membuat penonton ikutan menebak yg terjadi. Sehingga, jika gak sesuai seperti yang dikatakan komentator, itu wajar aja, ki.

    Ngertilah, gak harus pecinta bola ki. Gue gak suka amat sama bola, soal bola bulat yg lu maksud gue ngertilah. Itukan udah bahasa yg gak terlalu sulit difahami.

    Semoga, kedepannya, komentatornya makin keren dan gak sotoy sama anggapan sendiri

  7. Ya, bener tuh. bola itu bundar. karena ada saatnya tim raksasa dikalahkan oleh tim medioker..

  8. dalam sepakbola indonesia ingatlah satu hal sebelum menontonnya
    KOMENTATORnya terlalu alay

  9. komentatornya ngomongnya asal. Liverpool aja bisa membalikkan keadaan pas lawan AC Milan, di dalam sepakbola, tidak ada yang tidak mungkin, sebelum wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan.

  10. Komentator itu bukan peramal, dan dia ngomong karena dia memang harus ngomong biar pertandingan semakin seru. Untuk masalah dia bilang kalo tim ini akan menang ato kalah juga gak mesti benar, karena dia hanya melihat dari sisi permainan. Strategi yang dipakai, semangat pemain dan tingkat skill individu.

    Jadi dalam setiap komentarnya dia akan menggunakan kata 'mungkin' untuk mempresentasikan kalo omongannya belum tentu benar. Ya seperti yang lo tulis itu, komentarnya ada kata mungkin kan?

    Jadi, menurut gue seorang komentator hanya membicarakan soal peluang, dia gak belaku selayaknya Tuhan.

  11. Perasaan komentaror itu pasti malu setelah dimenit-mineit terakhir komentar yang dia berikan ternyata bisa berbalik menjadi kenyaataan. ya apapun bisa terjadi di lapangan sepak bola, karena bola itu bundar. peluang yang dialalisis hanya bisa terjadi 0,1 %, tapi ketika ada celah sedikit dan kesempatan itu bisa dimanfaatkan, maka peluang itu bisa terjadi 100%. dalam sepak bola tidak ada yang tidak mungkin,

  12. Bola itu bundar, dan dia akan bergerak ke arah yang tidak dapat ditentukan.

    Kemarin sempet lihat pak Ridwan Kamil ngepost tentang pertandingan ini. Cuma karena gak faham bola, ya sudahlah.

    Mungkin kapan2 komentatornya yang netral aja, kalo bandung vs. myanmar, ya mungkin komentatornya bisa dari China. hehehee

  13. Wahini…. Hehe. Sepertinya komentar saya mirip-mirip sama yang di atas. Ada baiknya berprasanka baik aja, lagian, kalo untuk have fun have fun nonton bola, ya nonton aja wkwkwk.. Gaperlu dimasukin hati.

    Terus, komentarnya kan juga memprediksi, bukan memastikan. Jadi bukan bertindak menyabotase tugas Tuhan. Mirip-mirp lah sama prediksi cuaca, perkiraan naik turun saham. Ada ilmu statistiknya. Masa iya kalo langit gelap, angin kenceng, bau-bau sejuk, kita dibilang sok tau kalo kita berujar hari akan hujan? Heheh… sorry komentarku mungkin agak menyinggung.-. have fun saja

  14. Iya..bola itu bundar dan bisa menghelinding di sembarang tempat dan di saat saat tak terdugaaaa…hehehehe…iya komentator mungkin sdang khilaf…tapi komentator cmn memprediksi iya sih bener..jdi bukannya dia mau sok sok jadi Tuhan menurut aku mah bukaaaan.tapi itu artinya club Indo menang ya?..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *