Kurikulum internasional di Sampoerna University

Era globalisasi membawa banyak perubahan di berbagai lini kehidupan, salah satunya di dunia kerja. Saingan untuk mendapatkan pekerjaan tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga dari luar. Selain itu, kompetensi bekerja yang diharapkan pemberi kerja juga berbeda dari zaman dulu. Digitalisasi membawa pekerjaan ke arah yang berbeda, kegiatan administratif yang repetitif sekarang banyak digantikan oleh mesin. Tenaga kerja manusia lebih dibutuhkan untuk hal lain yang tidak bisa diselesaikan oleh mesin. 

Lalu, untuk bisa bersaing di era globalisasi, skill apa saja yang wajib dimiliki? 

Kemampuan Pemecahan Masalah Rumit 

Hadirnya big data membuat manusia era kini mendapatkan informasi yang berlimpah sehingga tidak kekurangan solusi untuk suatu masalah. Masalah baru muncul, solusi mana yang paling tepat dan efisien untuk menyelesaikan masalah yang ada? Penyelesaian untuk hal ini membutuhkan kemampuan complex problem solving. 

Kita harus bisa berpikir jernih dalam menghadapi suatu masalah lalu melakukan identifikasi sehingga bisa menentukan opsi terbaik sebagai solusi. Tidak hanya berhenti sampai disitu, solusi tersebut harus bisa kita evaluasi dan memastikan apakah tepat dan efisien. 

Berpikir Kritis 

Kompetensi bekerja selanjutnya yang harus dimiliki adalah berpikir kritis. Pola pikir kritis harus diasah. Bagaimana caranya? Pendidikan internasional adalah salah satu pilihannya. Mengeyam pendidikan di tempat dengan kurikulum internasional dapat mengasah critical thinking kita. 

Atmosfer pendidikan internasional juga dapat melatih peserta didik untuk memberikan umpan balik dengan alasan yang logis. Ditambah kemampuan bahasa inggris yang ada membuat peserta didik dapat menyampaikan umpan balik tersebut dengan bahasa yang dipahami masyarakat internasional. 

Kreativitas 

Dua kompetensi bekerja di atas ada kaitannya dengan kreatif. Kemampuan otak ini tidak melulu menghasilkan sesuatu yang baru, tapi unik dan original sudah cukup sekalipun itu berasal dari pengembangan sesuatu yang sudah ada. 

Kurikulum internasional memberikan ruang seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan diri. Kebebasan adalah kunci kemunculan kreativitas. Walaupun di zaman sekarang sudah banyak AI yang memudahkan dalam menciptakan sesuatu, namun ide dasar tetap dari manusia. AI tersebut hanya mengembangkan ide yang dicetuskan oleh manusia. 

Skill Kreativitas pada pendidikan internasional untuk Bekal Kompetensi Bekerja

Seperti gambar ijo-ijo ini, mungkin bagi kebanyakan orang itu hal yang biasa. Kalau disodorkan ke AI tanpa perintah apa-apa, tetap hanya akan menjadi gambar biasa. Tapi di mata seorang yang punya kreativitas akan menjadi sesuatu. Jadi apa kira-kira?

Cognitive flexibility 

Era disrupsi teknologi membawa arus perubahan yang begitu cepat. Banyak hal berubah sedemikian cepatnya sehingga kita harus memiliki kompetensi ini. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan keadaan yang ada. 

Pendidikan internasional yang dipakai di berbagai negara di dunia dapat menjadi jalan awal untuk mendapatkan kemampuan ini. Sampoerna University adalah salah satu kampus yang menerapkan standar kurikulum internasional. Bekerjasama dengan University of Arizona, lulusannya bisa mendapatkan gelar internasional dengan kuliah secara penuh di Indonesia. 

Lebih dari 70% anggota fakultas Sampoerna University memiliki gelar doktor. Ini artinya ilmu kepakaran dari kampus ini sudah dapat dipertanggungjawabkan. Lulusannya dipastikan sudah menyerap berbagai ilmu yang diajarkan oleh para doktor di fakultas. 

Kepemimpinan 

Jiwa kepemimpinan dapat diasah oleh setiap orang, karena pada dasarnya masing-masing manusia ditakdirkan menjadi pemimpin, paling tidak bagi dirinya sendiri. Tapi untuk bersaing di era global, kita harus memiliki kemampuan bekerjasama dengan orang lain. 

Orang lain bukan hanya warga lokal tapi internasional. Sampoerna University dengan pendidikan internasionalnya dapat memberikan pemahaman mengenai cara memimpin di dunia internasional, salah satunya dengan menguasai bahasa inggris. 

Negosiasi

Komunikasi adalah kemampuan yang tidak akan lekang oleh zaman. Kemampuan untuk melakukan negosiasi dalam aspek pekerjaan, sangat diperlukan. Bahasa adalah pelajaran utama yang harus dipahami untuk memperlancar komunikasi termasuk negosiasi. 

Studi pendidikan internasional yang memakai bahasa internasional memudahkan peserta didik untuk terbiasa menggunakan bahasa inggris dalam komunikasi. Tentunya ketika berada dalam kondisi di antara warga yang berbeda negara, bahasa internasional lah yang harus dipilih. 

Kecerdasan Emosi 

Tingkatkan kompetensi bekerja melalui kecerdasan emosi

Salah satu bagian yang bisa memuluskan kemampuan-kemampuan di atas adalah kecerdasan emosi. Ilmu pengetahuan dapat diasah lebih mudah daripada emosi. Pengelolaan emosi merupakan kemampuan yang memerlukan perjalanan yang lebih panjang. Misalnya ketika melakukan problem solving, berpikir dengan kepala panas hanya akan memperumit keadaan dan tidak dapat menemukan solusi. 

Di keadaan lain misalnya ketika bernegosiasi, apabila berada dalam situasi terdesak dan memerlukan keputusan cepat serta tepat, pikiran jernih merupakan suatu keharusan. Komunikasi yang baik akan terjalin ketika pemberi pesan menyampaikan informasi dengan tenang tanpa emosi berlebihan. 

 Emosi tidak hanya marah. Sedih dan bahkan senang termasuk salah satu bagian dari emosi. Kecerdasan emosi disini termasuk mengelola berbagai emosi tersebut, tidak hanya mempunyai kemampuan mengelola amarah. 

Itu tadi beberapa skill yang harus dimiliki untuk bersaing di dunia kerja dengan kompetensi global. Masih banyak lain skill yang bisa diasah agar bisa survive dengan di dunia kerja sekarang ini, misalnya kemampuan di bidang teknologi seperti Data Science atau pengelolaan Big Data. 

Banyak jalan untuk mencapai ke arah sana, salah satunya dengan mengeyam studi di pendidikan internasional seperti Sampoerna University. Pendidikan dengan kurikulum internasional tidak melulu mahal, apalagi Sampoerna University memberikan gelar internasional dengan berkuliah secara penuh di Indonesia. Ini dapat menghemat biaya pendidikan sampai 75%. 

Selain itu, 94% lulusan Sampoerna University mendapatkan pekerjaan dalam jangka waktu 3 bulan. Tidak perlu waktu lama bagi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan karena banyak perusahaan nasional maupun internasional yang memerlukan seorang lulusan dengan gelar internasional.