Pada UUD 1945, disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Inilah yang membuat ada gerakan wajib belajar 12 tahun. Pendidikan adalah salah satu tonggak dari berbagai hal seperti pembangunan karakter dan persiapan kompetensi bekerja peserta didik. Orang tua adalah sekolah pertama anak-anak namun pendidikan dasar adalah tempat mereka akan menghabiskan sebagian besar harinya di masa kecil. Ini artinya penting untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan tumbuh kembangnya.
Indonesia sudah memasuki era globalisasi, persaingan yang terjadi sekarang bukan hanya antar sesama penduduk Indonesia tapi dunia. Pendidikan juga harus menyesuaikan tantangan ini sehingga pendidikan internasional adalah hal yang harus dimiliki oleh sistem pendidikan Indonesia. Memiliki kurikulum internasional akan membuat peserta didik memiliki kompetensi bekerja yang setara dengan saingan mereka di belahan dunia yang lain.
Apa itu Kurikulum Internasional?
Kurikulum merupakan seperangkat “alat” mata pelajaran yang dipakai guru dalam proses pembelajaran. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan. Menurut Mauritz Johnson, kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
Kurikulum internasional merupakan kurikulum yang dipakai oleh banyak negara. Indonesia menerapkan kurikulum internasional yang dikombinasikan dengan kurikulum lokal
Kondisi Sistem Pendidikan Indonesia Saat Ini
Tingkat pendidikan Indonesia dibandingkan negara lain di dunia menurut salah satu survei berada di peringkat 54 dari 78 negara. Ini artinya negara kita berada di tengah-tengah dalam urutan pendidikan. Tidak jelek pun tidak bisa dibilang bagus. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan tingkat pendidikan ini adalah dengan menerapkan kurikulum internasional.
Kenapa Harus ada Kurikulum Internasional
Berada di era globalisasi membuat pendidikan internasional menjadi sebuah keharusan. Salah satu cara agar masyarakat Indonesia dapat bersaing pada kompetisi dunia adalah belajar menggunakan cara yang sama dengan mereka.
Ini bukan berarti kita harus meniru cara mengajar mereka, namun kita dapat mengadaptasi cara positif tersebut. Memakai pendidikan internasional dalam pendidikan dapat menanamkan pola pikir internasional pada peserta didik sehingga cara pandang mereka bisa sejalan dengan cara pandang global. Lalu, keuntungan apa saja yang didapat dari kurikulum internasional?
Mendapatkan Gelar Internasional
Peserta didik yang memilih untuk mengeyam pendidikan di kurikulum internasional bisa mendapatkan keuntungan berupa gelar internasional. Misalnya peserta didik di Sampoerna University yang menerapkan pendidikan internasional bekerja sama dengan University of Arizona. Sebagai satu-satunya universitas dengan standar kurikulum pendidikan, fakultas, fasilitas, dan operasional Amerika Serikat di Indonesia, kampus ini menawarkan Program Gelar Ganda.
Ini artinya peserta didik dapat belajar belajar selama 4 tahun di Jakarta dengan kurikulum Amerika Serikat dan lulus dengan 2 gelar: Gelar Sarjana AS terakreditasi dari University of Arizona dan Gelar Sarjana (S1) terakreditasi dari Sampoerna University.
Apa keuntungan gelar internasional? Pertama adalah membuat CV menjadi lebih cantik. Ketika mencari pekerjaan, lulusan gelar internasional pasti dianggap memiliki kemampuan untuk bersaing di era global. Selain itu, ketika ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang master dan ingin memilih kampus luar negeri, gelar internasional dapat memuluskan jalan menuju ke sana.
Mengasah Bahasa Inggris
Selain gelar internasional, bahasa yang digunakan pastinya bahasa internasional pula, yaitu bahasa inggris. Kemampuan reading, listening, speaking, dan writing pasti akan terasah ketika berkuliah dengan kurikulum internasional.
Kemampuan bahasa inggris ini sangat dibutuhkan untuk mendapat sertifikat profiensi bahasa inggris seperti IELTS atau TOEFL. Sertifikat ini menjadi syarat dalam berbagai hal seperti melanjutkan pendidikan di luar negeri atau melamar pekerjaan di sektor tertentu.
Di sisi lain, dengan berada di era globalisasi, komunikasi menjadi tidak terbatas. Belajar bahasa inggris sebagai bahasa internasional adalah kewajiban agar tetap dapat bersaing dan mendapatkan ilmu dari berbagai tempat.
Mempunyai Kemampuan Internasional
Institusi pendidikan dengan kurikulum internasional terbukti menciptakan lulusan berkualitas. Sampoerna University misalnya, 94% lulusannya dapat bekerja dalam jangka waktu 3 bulan. Alumninya tidak tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan nasional tetapi juga perusahaan internasional. Selain itu, Lebih dari 70% anggota fakultas Sampoerna University memiliki gelar Doktor sehingga dari sisi keilmuan dapat dipertanggungjawabkan.
Pendidikan internasional memberikan pembelajaran berstandar global yang telah diakui oleh negara-negara di dunia. Selain itu, ada pula pembelajaran multikultural sehingga peserta didik mengenali dan memperluas wawasan internasional. Hal ini sangat membantu ketika nantinya melanjutkan studi di universitas luar negeri. 40% dari 200 universitas terbaik di dunia berada di Amerika Serikat. University of Arizona sebagai mitra Sampoerna University berada di peringkat nomor 46 di dunia, menurut Council of World University Rankings (CWUR) untuk tahun 2020 – 2021.
Kompetensi bekerja di era globalisasi membutuhkan pola pikir internasional yang produktif. Salah satu cara tercapainya hal tersebut adalah mendapatkan studi di tempat pendidikan internasional. Sampoerna University dapat menjadi salah satu pilihan. Kelebihan mengeyam pendidikan di kampus tersebut adalah fleksibilitas terkait pendidikan. Lulusannya mendapatkan gelar internasional tanpa harus pergi ke luar negeri.
Fleksibilitas ini membuat peserta didik dapat menghemat hingga 75% dari biaya pendidikan internasional. Tantangan ke depan akan semakin mudah dipahami apabila masyarakat Indonesia dapat menempuh pendidikan internasional.
Leave a Reply