Dia cuma seorang anak penjual ikan yang tinggal di bawah Jembatan Rumpiang, bukan seorang pejabat, tapi dia bermimpi mau membuat Indonesia menjadi lebih baik. Dia bermimpi bersekolah di Al-Azhar, dan untuk menggapai mimpinya, sejak dari sekarang dia sudah mulai mempelajari segalanya tentang Islam. Dia juga alumni Tsanawiyah, sehingga pengetahuan agamanya tidak diragukan lagi.

Mantan ketua Sekbid bidang keagamaan di OSIS dan sekarang menjadi bendahara OSIS, dia juga berbakat dalam memimpin. Dia mampu membantu ketua OSIS dalam mengarahkan anggota OSIS yang baru dalam membuat anggaran dan ‘mendidik’ mereka.

Aku iri dengannya, dia bisa dengan gampangnya ‘menasihati’ orang-orang, semua kata-kata lancar keluar dari mulutnya tapi bukan asal bunyi, aura kepemimpinan juga terpancar darinya setiap kali dia berbicara. Sedangkan aku, kadang berbicara di depan umum saja gagap, bagaimana mau ‘menasihati’.

Tapi, aku tidak mau kalah dengannya! Walaupun aku tidak mahir berbicara di depan umum, masih banyak alternatif lain, aku akan menyuarakan ‘suaraku’ lewat tulisan, blog dan buku inilah senjataku!