Tiap orang punya alasan asal muasal dia memiliki blog, ada yang terinspirasi dari idola yang terlebih dahulu mempunyai blog atau yang lainnya. Aku sendiri punya masalah dengan kenangan, kadang hal itu menyiksa karena tidak bisa merasakan sensasi memori bahagia. Di sisi lain, aku suka ketika lupa dengan yang membuat batin tersiksa. Sayangnya, masalah ini juga membuatku tidak ingat kenapa ada blog Coretan Rifqi.
Isi-isi awal buku harian digitalku hanyalah artikel copas. Waktu itu (dan sampai sekarang) aku sering memposting tentang Harry Potter dan Manchester United, dua entitas berbeda – sihir dan olahraga – tapi punya tempat yang sama. Sama-sama penting di hatiku.
Setelah itu aku mulai tertarik untuk membuat blogku semakin banyak dikunjungi. Terinspirasi oleh salah satu blog copas yang dikunjungi ribuan orang, aku menulis ulang – copas – semua isi blognya dan dimasukkan ke blogku berharap bisa menambah pengunjung. Ah, ternyata tidak terlalu berpengaruh.
Sempat berhenti sejenak karena sibuk dengan dunia nyata, aku memutuskan untuk menjadi blogger Personal. Blogger Energy menjadi salah satu wadah aku mengembangkan menjadi seorang blogger Personal.
Konten di CoQi (Coretan Rifqi) akhir-akhir ini banyak berkisah tentang hidupku, film yang kutonton, dan buku yang kubaca. Hidupku tidak spesial. Bukan seorang yang pernah baca ribuan buku dan belum berteman baik dengan tata cara penulisan yang baik, jadi resensi buku bukan keahlian bagiku. Aku menghargai kreator film dengan menonton di bioskop tapi tidak kenal akrab dengan berbagai teknik persinematografian dan kekawannya sehingga resensi filmpun bukan bakat alamiku.
Jadi, pentingkah tulisanku?
Blog bisa memiliki jiwa apabila ada tulisan. Berbicara masalah kehidupan sebuah blog, tulisanku penting.
Aku sedang berada di salah satu perguruan tinggi kedinasan yang diminati ratusan ribu orang tiap tahunnya. Aku ingin berbagi kehidupanku di sini. Kenapa? Karena aku suka berbagi.
Aku dikelilingi tiga bioskop yang sangat dekat. Harganya tidak terlalu kejam. Aku ingin membagikan perasaanku pada tiap film yang kutonton di bioskop. Kenapa? Karena aku suka berbagi.
Aku suka membaca. Membaca dan menulis, setiap diminta menuliskan hobi cuma itu yang kutulis. Aku ingin mengatakan kepada orang-orang apa saja yang ada di buku yang kubaca. Kenapa? Karena aku suka berbagi.
Berbicara masalah kesukaan, tulisanku penting.
Jadi, pentingkah tulisanku?
Leave a Reply