Alhamdulillah, SBMPTN sudah terlewati. Bagi teman-teman seperjuangan yang kemarin juga ikut SBMPTN, gimana soalnya? Hahaha, tenang aja, aku gak bakal bahas soal ataupun kunci jawaban SBMPTN kemarin kok, mari kita lupakan sejenak soal itu dan sekarang tinggal tawakkal. Mottoku untuk SBMPTN adalah, “Datang, Kerjakan, Tawakkal,”
Oh iya, buat teman-teman yang udah keterima di PTN lewat jalur SNMPTN, aku ucapin selamat ya. Buat yang lolos lewat jalur PMDK-PN juga selamat. Doakan kami yang masih berjuang disini ya biar bisa nyusul, hehehe. Ngomongin soal SNMPTN dan PMDK-PN, keduanya sama-sama jalur undangan alias tanpa tes. Yang masuk bukan hanya orang pintar dan tinggi nilai akademisnya, tapi yang masuk adalah orang-orang ‘terpilih’, perpanduan antara berbagai faktor yang hanya penyeleksi dan Tuhan yang tau.
Ingat dengan kasus SMAN 3 Semarang yang satu kelas tidak lulus SNMPTN? Mereka orang-orang pintar semua, tapi gak lulus. Ya, walaupun memang factor yang membuat mereka tidak lulus disitu ada system SKS, yang belum tau gimana sistemnya dan kenapa bikin mereka gak lulus SNMPTN, cari aja sendiri ya :P. Nah, selain mereka, banyak orang-orang pintar di luar sana yang juga gak lulus SNMPTN. Gak usah bicara data tahun lalu, cerita dari teman-temanku, anak-anak juara OSN Fisika, Kimia, dll. juga tidak lulus SNMPTN. Bahkan aku sendiri – bukan bermaksud sombong ya – juara 1 OSN Kabupaten 2x dan juara 2 Provinsi bidang Kimia juga gak lulus SNMPTN. Padahal aku ngambil FK yang dasarnya salah satunya Kimia. Temenku yang gak pernah ikut OSN masuk FK. Jadi, SNMPTN gak bisa dijadikan sebagai tujuan, setelah memilih jurusan, tawakkal aja dan terus belajar buat SBMPTN, kalau masuk di SNMPTN ya Alamdulillah, kalau gak lulus kan udah siap buat SBMPTN. Dan saran, jangan asal ambil jurusan di SNMPTN karena alasan ‘peluang gede’, soalnya banyak kasus mereka gak ngambil SNMPTN dan ikut SBMPTN karena jurusan yang lulus itu bukan minat mereka. Lah, kalau emang gak minat, ngapain dipilih coba, kasihan yang gak lulus SNMPTN tapi berharap masuk di jurusan yang kalian ambil. Jadi, sekecil apapun peluang, pilih aja jurusan yang kalian minati, sia-sia milih jurusan yang peluang gede tapi ujung-ujungnya gak kalian ambil juga, sama aja kayak beli satu-satunya makanan yang ada di toko terus kalian buang padahal ada orang yang udah ngidam makanan itu.
Kemarin aku ngecek pengumuman PMDK-PN, semacam SNMPTN khusus Politeknik Negeri. Aku cek ternyata gak lulus. Temenku yang udah lulus di SNMPTN malah lulus di sini. Jadi, waktu itu aku cerita hal ini sama ayahku.
“Yah, temenku lulus PMDK-PN,” kataku memulai pembicaraan ketika kami duduk menyeruput teh hangat mengusir dinginnya suasana.
“Alhamdulillah, kamu gimana?” tanya ayahku. Aku menggelengkan kepala tanda tidak, bukan tanda lagi dugem. Ayah tersenyum dan membelai kepalaku, kepala yang benar-benar kepala, “Belum rejeki.”
Aku mengangguk, tanda mengerti, bukan lagi dugem (lagi), “Oh iya, yang lulus ini si itu lo Yah, yang kemarin lulus SNMPTN.”
“Widih, kayaknya dia spesialis undangan ya,” celetuk ayahku.
Leave a Reply