Aku tidak bisa menyebut diriku seorang wirausahawan. Mencari uang memang kegiatan yang sudah kulakukan sejak sekolah tapi jangan dikira aku berjualan sampai bercucuran air mata, diledek sana sini, membanting tulang demi recehan. Tidak, aku tidak sedramatis itu. Mungkin karena itu pula sekarang aku masih biasa-biasa saja. Tidak seperti para jutawan di usia 20-an.
Mencari Pundi-Pundi sejak Dini
Tidak semua hal bisa kudapatkan. Apa yang bisa diharapkan dari penghasilan seorang PNS yang merupakan guru SMA? Tidak kaya tapi mampu hidup dengan nyaman seperti orang kebanyakan. sebagai anak pertama dan paham susahnya mencari uang, aku belajar untuk mencari sendiri uang. Tidak sulit sebenarnya untuk minta kepada orangtua (dan kemungkinan besar akan diberikan asal masuk akal), tapi ada perasaan yang membuatku merasa itu jangan dilakukan.
Jualan Pulsa dan Kuota
Kelebihan dalam bidang teknologi di bapak membuatku bisa mengenal internet lebih cepat dari kebanyakan anak di kampung. Akibatnya, masa kecilku dihabiskan untuk berselancar. Sosialiasi dengan teman berkurang tapi banyak yang kutahu mengenai dunia maya. Pulsa dan kuota adalah jualan pertamaku.
Ketika dompet elektronik dan internet banking belum banyak dikenal masyarakat, aku mengambil peluang dengan berjualan pulsa dan kuota. Tidak buka kios sendiri, pelangganku hanya teman-teman sekolah. Penjualan dari praktik ini masih laku sampai masa awal-awal kuliah.
Suka Dukanya Jualan Pulsa dan Kuota
Menariknya dari berbisnis sejak dini adalah aku belajar cara mendapatkan uang dan mengaturnya. Belajar untuk bisa melakukan pencatatan yang sesuai memang perlu waktu lumayan lama, bahkan sepertinya aku baru mempraktikkan sepenuhnya ketika kuliah di kampus yang mengurusi keuangan negara. Tapi sisi baiknya, aku makin paham bagaimana susahnya mencari uang. Uang saku selama sekolah (dan kuliah) selalu rutin, tapi aku tidak pernah meminta lebih untuk jajan. Berapa yang diberi, itu yang akan kupakai sebaik-baiknya. Saat jualan pulsa mulai lesu, aku mencoba peruntungan lain.
Jualan Follower
Pengakuan di dunia maya menjadi bisnis yang menjanjikan apalagi di masa-masa awal ketenaran suatu sosial media. Saat instagram dan twitter belum seketat sekarang, pelaku jual beli follower lumayan marak. Aku sempat menjadi salah satu pelakunya walaupun tidak lama. Tidak ada keuntungan yang berarti dari praktik ini bagiku, terlambat masuk di dalamnya menjadi salah satu alasan. Sosial media sudah tahu dengan praktik ini sehingga celah yang dimanfaatkan keburu ditutup.
Menjadi Kuter
Menjadi kuis hunter memang mengandalkan keberuntungan tapi tidak sedikit yang menjadikan ini sebagai profesi yang menjanjikan. Intinya adalah gigih dan terus asah keberuntungan dengan berdoa dan banyak berbagi. Bisa ikuti twitterku untuk giveaway rutin yang kuadakan. Ayo mutualan!