Drama Persahabatan di Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody

Kalau dibilang suka kopi, ya aku suka kopi. Tapi kalau dibilang tau kopi, aku tidak tau sama sekali seluk beluk kopi. Aku suka minum kopi, tapi bukan ahli kopi. Aku tau apa itu kopi, tapi tidak tau sebenarnya kopi itu apa. Aku menonton Filosofi Kopi. Tapi bukan berarti suka kopi harus nonton Filosofi Kopi.

Di akhir Filosofi Kopi, Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Chicco Jerikho) menutup kedai mereka untuk berpetualang
bersama keliling Indonesia, menjual kopi dari VW Combi yang telah
dimodifikasi sebagai coffee shop keliling. Di Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody, satu per satu ‘keluarga’ yang menemani Ben dan Jody berkeliling Indonesia resign dengan alasan mereka sendiri-sendiri. Ben tiba-tiba mencetuskan ide kembali ke Jakarta untuk membuka kedai kembali, Jody pun akhirnya mengiyakan dan mereka berniat membangun kembali Filosofi Kopi di Melawai, “Kepala Naga”nya Jody.



Semuanya tidak berjalan mulus. Pemilik tempat di Melawai tidak mau disewa, mereka ingin dibeli. Sayangnya harga belinya tidak murah. Jody presentasi sana sini dan tidak mendapatkan investor. Suatu hari datang Tarra (Luna Maya) yang berniat menjadi investor dan membangun Filosofi Kopi kembali. Selain Tarra, di film ini juga ada Brie (Nadine Alexandra), barista lulusan Melbourne yang direkrut menjadi salah satu barista Filosofi Kopi. Setelah adanya Tarra dan Brie di antara persahabatan Ben dan Jody, apakah Filosofi Kopi akan kembali hidup?

Kalau dilihat dari asal muasal film Filosofi Kopi, yaitu salah satu cerita pendek (cerpen) di kumpulan cerpen karya Dewi ‘Dee’ Lestari, sebenarnya tidak perlu ada sekuel Filosofi Kopi. Tapi seperti judulnya, adanya tambahan kata ‘Ben & Jody’, film ini berfokus pada karakter pemain, terutama persahabatan kedua ‘pencipta’ Filosofi Kopi.

Di film pertama lebih berfokus kepada ambisi Ben menciptakan kopi terbaik di dunia dengan Perfecto yang ternyata dikalahkan oleh Tiwus, banyak hal tentang kopi dieksplore di film pertama. Di Filosofi Kopi 2, fokusnya adalah persahabatan dan cinta. Tapi tetap Kopi, terutama Filosofi Kopi, mengambil peranan penting.

Konflik di awal masih sama seperti Filosofi Kopi, watak Ben yang meledak-ledak. Jody yang biasanya mengalah berhasil mengatasinya. Tapi ketika Tarra dan Brie datang, masalah menjadi semakin sulit. Apalagi ketika tau siapa Tarra sebenarnya ketika Ben sedang mengalami hal yang membuatnya terpukul.

Lebih banyak drama di film ini daripada film pertama. Ujian demi ujian terus menerpa persahabatan Ben dan Jody. Tarra dan Brie secara tidak langsung juga ikut mengambil andil dalam tiap ujian. Tapi mereka juga ikut menyelesaikan masalah. Kopi tetap mendapatkan porsi penting. Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody adalah kisah cinta segiempat yang ditemani suguhan kopi.

Sinematografi keren dijamin memanjakan mata di tengah suasana drama konflik persahabatan. Musik yang enak didengar juga membantu perasaan lebih masuk ke dalam tiap konflik. Tenang, ada humor-humor yang merefresh ketika mulai jenuh. Sempat tidak percaya dengan endingnya. Di tengah film sebenarnya sempat menebak, tapi ketika memang endingnya sesuai tebakanku, aku masih tidak percaya.

Pecinta kopi atau bukan, asalkan kalian ingin merasakan pentingnya persahabatan, Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody wajib ditonton.

“Ada satu filosofi yang tidak pernah ditulis, tapi
selalu ada dalam setiap cangkir yang ada di kedai ini. Setiap hal yang
punya rasa, selalu punya nyawa.” – Ben


Comments

13 responses to “Drama Persahabatan di Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody”

  1. Filosofi kopi yang kedua aku belum nonton, yang pertama udah, itu juga nontonnya di tipi hehe, moga aja film ini cepet2 ditayangin di tipi hehe, keren emang ni filmnya, aku pernah dateng langsung ke filosofi kopi jogja, emng sesuai sama filmnya, dan disitu nggk ada wifinya, ya kn emng klo kesitu buat ngopi bukan numpang internetan wkwk

  2. Yes! Sama! Aku juga suka kopi, tapi bener-bener ga tau apa-apa soal kopi. Pernah ya, waktu launching coffee shop temen, aku dikasih secangkir kopi terus diminta penilaiannya. Aku isap itu kopi pelan-pelan lalu menurunkan cangkirnya perlahan. Temen aku udah berharap banget dapat komentar yang profesional tuh, terus dengan mantapnya aku jawab, "Iya, ini kopi dan rasanya seperti kopi".

    Btw sempat hitz juga nih di Makassar film Filosofi Kopi 2, mungkin karena ada scene di Tana Toraja. Jujur belum sempat nonton sih dari Filosofi Kopi 1, taunya cuma Ben dan Jhody doang – sisanya ga ngerti filmnya. Nanti deh aku cari filmnya kayaknya menarik ya filmnya.

  3. Janganankan filosofi kopi 1 , filososfi kopi dua juga saya belum nonton. *ups ketinggalan banget. Jangankan tahu seluk beluk kopi, suka kopi juga gak *ups

    Tapi setelah baca review film ini saya jadi tertarik pengan nonton filosofi kopi juga, apalagi film ini diangkat dari cerpennya Dee Lestari.

    Oh ya. Ben dan Jody sama-sama diperankan oleh Chicco Jerico ya?

  4. Belum nonton yang filkop 2 nih, entah kenapa gak terlalu tertarik. Tapi film pertama filkop 1 saya nonton dan bagus sih. Mungkin karena jarang aja film Indonesia yang gak ngomongin melulu tentang cinta. Nah di filkop 2 tuh yang gue nebaknya bakal banyak drama percintaan, jadinya males. Haha. nanti kapan-kapan pen nonton ah… tahun baru paling diputar di SCTV. :3

  5. Yang pertama aja aku belum nonton, ini udah ditambah yg kedua. Tapi emang booming banget sih filosofi kopi 2 ini. Drama persahabatan dgn hadirnya luna maya dan nadine. Mg aku bisa nonton

  6. Aku suka kopi tapi tidak jualan kopi, aku suka minum kopi tapi kalau malam masih aja ngantuk, aku suka kopi tapi gak tahu kalau Fil filosopi kopi sudah nyampek seri ke-2.

    BTW itu Rio Dewanto kan, kok namanya Chiko semua, yang jadi ben itu siapa? dan jody siapa? coba jelaskan mas wkwkwkw

  7. gue juga suka minum kopi, tapi paling mahalan nescafe kaleng XD maklum anak kosan… gue belum nonton sekuelnya sih, dulu nonton yang pertamanya aja, well mungkin kalo ada waktu senggang gue sempetin, salah satu karya perfilman lokal yang bagus

  8. filosofi kopi 1 gue enggak terlalu suka. gue lebih suka cerpennya. ntah kenapa apa yang gue baca di cerpen enggak sesuai ekspektasi aja gitu setelah di filim kan. tapi melihat ulasan filosofi kopi 2 lo ini kayanya seru juga. terutama ini tentang cinta segi empat yang kayaknya bakal baer banget kalo ditonton. rawan tikung menikung dan teman makan teman. boleh dicoba nonton nih nanti gue.

  9. kayaknya aku termasuk 5% populasi orang Indonesia yang belum nonton FILSOP 1 & 2, tapi berkat tulisan ini aku sudah aada gambaran besar bagaimana cerita yang berjalan di FILSOP 1 & 2

  10. Sempat nonton juga, dan emang di filkop 2 lebih mengeksplor ttg persahabatn dan sisi lain dari masing2 karakter. Karakter baru juga coba dimunculkan, seperti Tara dan Brie. Filkop 2emang rekomendasi sih~

  11. Sering denger Filosofi Kopi, tapi gak pernah nonton. hehe
    Btw, pemeran Ben dan Jody itu satu orang ya, Chicco Jerikho. Di tulisan diatas sama sih. Maklum, gue gak tau. Apa typo. hehe

    Sebenernya ini cara keren ngangkat kedai kopi sih menurut gue. Salut buat orang2 dibelakang Filosofi Kopi.

  12. Saya suka kopi, saya bisa bikin kopi, msalah enak ngganya sih ga tau.. hahaha. Kayaknya saya lebih suka film yg pertama ya, karena tertarik dgn topik racikan kopi. FK kedua bnyak dramanya kan ya, takut baper.. hihihi. Tpi ini review film yg bagus.. jadi kebayang filmnya kyk apa, no spoiler, dan bs jdi pertimbangan mau nonton atau ngga nya. Thanks yaa

  13. Sama aku juga, Mas, kalau dibilang suka kopi ya, suka. Tapi aku belum tahu sejarahnya. Dan ini aku penasaran banget sama filmnya. Sampe sekarang belum lihat ini film.

    Kalau gak sempet nonton di bioskop nunggu di puter di TV aja lah..hehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *