Baby (Ansel Elgort) adalah seorang pemuda dengan gangguan pendengaran, telinganya selalu berdengung. Mendengarkan musik setiap saat adalah caranya meredam dengungan tersebut. Baby bukan pemuda dengan kekurangan, dia memiliki keahlian menyetir mumpuni dan kemampuan mengingat sangat tajam. Karena suatu kesalahan di masa lalu, Doc (Kevin Spacey) memanfaatkan Baby menjadi supir untuk perampokan yang Doc dan tim lakukan.
Di awal film kita sudah disuguhkan dengan adegan kejar-kejaran Baby dengan polisi. Bukan hanya dipukau dengan aksi mengendara Baby, alunan musik yang dia dengarkan turut ambil bagian memanjakan penonton. Musik di film ini bukan menjadi pengiring tiap adegan yang ada, tapi musiklah yang menjadi penyebab terjadinya adegan-adegan yang ada.
Musik-musik yang didengar sepanjang film sangat memanjakan penonton, bukan sekadar pengiring tapi merupakan bagian dari cerita. Bahkan keseriusan musik di film ini diperlihatkan Edgar Wright melalui koleksi iPod Baby. Selain itu keterikatan Baby dengan musik di setiap aksinya juga menjadikan musik digarap serius di Baby Driver.
Walau banyak aksi-aksi yang banyak memicu adrenalin, apalagi ditambah dengan alunan musik yang memacu jantung, beberapa scene komedi berhasil mencairkan suasana. Di sisi lain, kisah cinta Baby dan Debora (Lily James) dijamin membuat baper. Konflik-konflik di sini banyak yang berawal dari asmara mereka berdua.
Jadi, bagi yang menyukai film aksi, adegan kebut-kebutan Baby dan kelakuan tim Doc tidak akan mengecewakan. Musik-musik sepanjang film dijamin memanjakan telinga dan asmara pasangan Baby dan Debora mungkin tidak sampai bikin meleleh, tapi tetap bikin baper. Tenang, ada waktu untuk ‘bersantai’ ketika komedi datang. Selama film ini masih diputar di bioskop, tontonlah paling tidak sekali.