Sekarang aku ada di Bintaro Sektor 1, baru pertama kali aku ke sini. Kedua teman yang bersamaku juga baru pertama kali ke sini. Beberapa menit yang lalu kami ditinggalkan driver taksi online seenaknya sebelum sampai ke tempat yang dituju. Beberapa saat sebelum kami diturunkan, aku melihat dia sudah menerima panggilan dari pesanan yang lain, kemudian karena sesuai peta kami sudah sampai di tempat yang dituju walaupun nyatanya belum sampai, dengan enaknya dia mengakhiri perjalanan kami dan meminta bayaran. Kemudian setelah kami turun dia langsung pergi meninggalkan kami, tanpa kejelasan dan bahkan tanpa perkataan kata maaf.
Akhirnya, perjalanan kami lanjutkan dengan jalan kaki. Penyebab kami tersesat di Sektor 1 ini adalah teman sekampung halaman, sebut saja namanya ‘Arab’. Nyatanya memang dia punya turunan arab. Dan satunya adalah teman seperjuangan, sebut saja ‘Teman Arab’. Sebagai orang yang lagi kasmaran, Arab ini lagi berburu bunga buat dikasih ke gebetannya. Karena kami bertiga orang rantau dan gak pernah ke sini, kami mengandalkan internet untuk mencari toko bunga. Dan yang terjadi adalah toko bunga tersebut tidak ada, dan kami ditinggalkan driver tidak bertanggung jawab.
Biasanya sebelum pergi ke tempat yang belum pernah didatangi, aku selalu mengecek dulu apakah tempat itu memang benar-benar ada, karena aku sudah punya pengalaman salah tempat setelah hanya mengikuti peta online. Sayangnya, karena arab sudah kebelet dan waktu itu kuotaku tidak cukup, dia tidak memberikan waktu untuk aku membeli Pulsa Bolt Online. Akhirnya kami langsung berangkat dan aku baru membeli pulsa di Tokopedia Pulsa saat di dalam taksi online. Dan untuk kedua kalinya bagiku, kami mengikuti peta yang salah.
Awalnya dengan berbekal peta, kami mencoba mencari toko bunga. Setelah capek berjalan mengelilingi tempat yang sama berkali-kali dan hampir dikejar anjing 2 kali, arab bertanya kepada satpam. Itupun perlu 2 orang satpam sampai akhirnya kami benar-benar ketemu toko bunga. Dan toko bunga ini namanya berbeda dengan yang ada di peta. Awalnya ketika melihat banner toko bunga di dinding, kami langsung kegirangan, tiba-tiba semuanya sirna ketika melihat sebuah bangunan yang bertuliskan ‘DIJUAL’ di gerbangnya. Kakiku serasa berat sekali saat itu, aku merasa semua perjuangan kami sia-sia. Aku sendiri tidak tau lagi mau apa saat itu.
“Hei, Rif, sebelah sini!” teriak arab. Aku menoleh ke arahnya dan ternyata toko bunga ada di sebelah bangunan yang dijual. Alhamdulillah.
Leave a Reply