Sama seperti tahun baru lainnya, Tahun Baru Imlek juga diperingati dengan berbagai perayaan menarik. Tidak heran jika pergantian tahun kalender China ini menjadi sebuah hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang.
Imlek sendiri bukanlah nama perayaan tahun baru resmi. Kata ini merupakan Bahasa Hokkien yang banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk menyebut tahun baru China. Di luar Indonesia, hari ini lebih dikenal dengan nama Chinese Lunar New Year, Guo Nian, dan Xin Jia.
Tahun Baru China sudah diperingati bahkan lebih lama dari Tahun Baru Hijriyah dan Masehi. Terhitung lebih dari 4000 tahun sudah dilaluinya. Maka tidak heran jika ada banyak tradisi yang biasa dilakukan saat menyambut tahun baru.
Tidak terkecuali di Indonesia, berikut adalah tradisi-tradisi Imlek yang biasanya ada di Indonesia selain mengirimkan ucapan tahun baru.
1. Warna Merah di Segala Penjuru
Pesta meriah peringatan Imlek biasanya ditandai dengan beragam ornamen berwarna merah dan emas. Warna merah akan mendominasi banyak dekorasi. Mulai dari lampion, tirai, spanduk, poster, pita, hingga pakaian yang dikenakan akan bernuansakan warna merah.
Warna merah dan emas dipercaya melambangkan suatu hal yang kuat, membawa rezeki, dan juga sejahtera. Harapannya, dengan menggunakan warna merah akan ada banyak keberuntungan yang datang di tahun depan.
2. Menyantap Makanan Khas Imlek
Sama seperti lebaran yang identik dengan sajian opor, sambal goreng, ketupat, dan juga rendangnya, Imlek juga memiliki beragam makanan khas. Makanan-makanan ini biasanya berupa kue keranjang, jeruk, ikan, mie, yu sheng, hingga bebek dan ayam.
Biasanya, keluarga di rumah akan menyediakan paling tidak 12 jenis makanan. 12 jenis makanan melambangkan 12 shio di dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Makanan juga disajikan dan dimakan dengan keunikannya masing-masing. Misalnya bebek atau ayam dimasak utuh dari kaki hingga kepala juga mie yang dimakan tanpa boleh dipotong.
3. Tidak Makan Bubur
Bubur merupakan salah satu makanan yang justru menjadi pantangan ketika Imlek. Walaupun menyajikan beragam makanan, bubur bukanlah salah satunya. Hal ini karena bubur sendiri dianggap sebagai simbol kemiskinan. Maka dari itu, mereka yang merayakan biasanya akan menunda memakan bubur pada saat Imlek agar kemiskinan tidak datang di tahun depan.
4. Tidak Membalik Ikan
Ikan memang suatu makanan khas Imlek yang sering kali disajikan saat perayaan. Tapi, cara memakannya tidak boleh sembarangan. Ikan yang disajikan akan dimasak utuh dari kepala hingga buntutnya.
Saat disajikan, ikan hanya boleh dimakan di bagian atasnya saja alias tidak boleh dibalik. Bagian bawah ikan sengaja disisakan untuk dimakan keesokan harinya. Hal ini melambangkan keuntungan berlebih di tahun depan.
5. Petasan
Petasan dan kembang api banyak dinyalakan pada perayaan tahun baru masehi, begitu pula dengan tahun baru China. Di siang atau malam hari, biasanya mereka yang merayakan menyalakan petasan dan kembang api. Hal ini menjadi tradisi karena kembang api dianggap bisa mengusir nasib buruk tahun sebelumnya.
6. Barongsai dan Liong
Atraksi tarian naga dan singa merupakan suatu pertunjukan khas yang selalu ada di perayaan Imlek. Hal ini dipercaya bisa mengusir para roh jahat yang selalu menggangu manusia sehingga tidak heran jika kegiatan ini selalu ada saat Imlek.
7. Angpao
Momen berbagi angpao mungkin adalah kegiatan yang paling ditunggu, terutama bagi mereka yang belum berkeluarga atau menikah. Uang yang dibagikan biasanya tidak memiliki angka empat di dalam amplopnya. Hal ini karena angka 4 dipercaya sebagai angka yang membawa sial.
Selain itu, angpao juga diberikan dengan jumlah genap. Bagi-bagi angpao sendiri dipercaya bisa membuat rezeki semakin bertambah di tahun berikutnya.
Menarik sekali, ya, tradisi perayaan Imlek yang masih dirayakan hingga sekarang. Hal terpenting dari perayaan Imlek adalah bagaimana semua orang bisa menjaga dan saling menghormati satu sama lain, baik sesama yang merayakan maupun yang tidak merayakan. Selamat Tahun Baru Imlek, semoga berkah dan keberuntungan menyertai kita semua!