“Suatu saat kalian pasti akan menaklukkan Konstantinopel. Di tangan dialah sebaik-baiknya pemimpin dan di tangan dialah sebaik-baiknya pasukan,” (HR Imam Ahmad).
Orang yang berhasil menggapai janji Rasulullah S.A.W itu adalah Muhammad Al-Fatih, beliau menaklukkan Konstatinopel pada 1453 M.
Sumber |
Beliau adalah seorang yang khatam Al-Quran pada umur 8 tahun, menguasai 8 bahasa (Turki, Persia, Arab, Latin, Yunai, Perancis, Serbia, dan Hebrew) pada umur 16 tahun, sudah menjadi sultan sejak 12 tahun, dan yang paling penting, selalu sholat 5 waktu berjamaah dan tidak pernah masbuq serta shalat rawatib dan tahajjud mulai baligh sampai meninggal tanpa pernah absen satu hari pun.
Kalau ingin menjadi sebaik-baiknya pemimpin, tentu harus menjadi sebaik-sebaik hamba-Nya juga, begitu pikir beliau sehingga sangat bersemangat beribadah dan tidak hanya memikirkan strategi untuk penaklukkan.
Selain itu, hal lain yang membuat beliau bisa menaklukkan Konstantinopel adalah “See Beyond The Eyes Can See”, lihatlah melebihi yang bisa dilihat oleh mata. Setelah 2 minggu penyerangan dan tidak menghasilkan apa-apa, Al-Fatih tetap kukuh dengan pendiriannya, “Apa yang kita mulai, harus kita selesaikan!“, itu yang dikatakan Al-Fatih ketika banyak pasukan yang mulai mengeluh. Akhirnya, dengan ‘strategi gila’, Al-Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel, dan menyandang gelar yang dijanjikan oleh Rasulullah S.A.W
Semuanya berkat,
“See Beyond The Eyes Can See”
Leave a Reply