Enambelas sudah berlalu,

Mentari pertama di tujuhbelas sudah mengambil estafet,
Pencapaian terbesarku di enambelas adalah,
menghancurkan takdir
***

Satu, awal dari banyak sesuatu. Bagiku, ini juga awal dari sesuatu.

Sudah banyak hal yang kami lewati, sayangnya semua hampa, tidak ada arti apa-apa.

Tekadku bulat, tempat yang tujuhbelas tahun kupijak untuk ke depannya hanya akan menjadi persinggahan di kala penat, jadi aku tidak akan memaksa dia terikat walaupun kami memang sudah (hampir) tidak ada sekat.

Jadi, aku pergi.


Comments

15 responses to “Satu”

  1. Aku malah gagal paham….hehe.
    Maksudnya apa kak?

  2. aku akan sering kesini, menunggu jawaban kakak.

  3. Tinggalkan jika km emang ragu, lebih baik menatap masa depan dan semangat menjalani hari2

  4. Sudah tujuhbelas bulan atau tujuhbelas hari nih wkwkwkw, kayaknya ada yang lagi marahan nih.

    Memurutku sih ini tentang hubunganmu sama pacarmu ya? Kalau masih bisa diperbaiki kenapa harus pergi?

  5. dan sampai kau meragu…..

  6. Gue langsung kepikiran sesuatu pas tulisan "Tekad bulat". Iya, tahu bulat di goreng dadakan lima ratusan. Wkwkwkw

    Klo gak nyaman akan suatu hal. Pergi aja. ^_^

  7. Maksudnya… apa ya? Cie penasaran ya ๐Ÿ˜›

  8. Hehehe, iya, makanya mbak aku mantap untuk meninggalkan ๐Ÿ™‚

  9. Apasih bang, siapa yang marahan, punya aja kagak xD

  10. Njir tahu bulat, jadi pengen beli :v

  11. Aku sudah gak ragu ๐Ÿ™‚

  12. Di saat tersesat dan hilang arah, kita harus terus melangkah. Bertualanglah ke seluruh penjuru dunia, temukan jati dirimu. Manusia itu bertumbuh dewasa di perantauan =)

  13. Hm, ah keliling dunia. Pengen banget bang ๐Ÿ˜€

    Ini lagi ngerantau juga xD

  14. oke, jadi lo harus move on. Benar?? Maka, pergilah sejauh mungkin, telisik warna warni dunia dan suatu hari kamu akan bertemu yang sebenarnya. Iya gitulah pokoknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *