Jenis Film : Comedy
Produser : Dhamoo Punjabi
Sutradara : Cuk FK
Penulis : Eric Satyo
Produksi : MD Pictures

Durasi : 95 menit
Label : Remaja (13+)
Sinopsis
Dua orang sahabat bertemu lagi di ibukota. BORIS (Boris Bokir) dan DODIT (Dodit Mulyanto). Merekapun tinggal di rumah Kos Tante MAYA (Maya Wulan), istri dari Om INDRO (Indro Warkop). Di rumah kos itu, Boris akhirnya dekat dengan SASHA (Nadine Alexandra) salah satu penghuni kos, seorang sahabat KARIN (KartikaPutri), putri tunggal Tante Maya dan Om Indro.
Dalam memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kos yang cukup mahal bagi kantong mereka, mulailah mereka mancari pekerjaan. Hingga akhirnya mereka diterima bekerja pada sebuah biro detektif. Belum menjalani training skill menjadi detektif, mereka sudah menerima kasus. Tak jauh, klien pertama mereka adalah Tante Maya, yang curiga kalo Om Indro punya wanita simpanan. Dengan bekal ke-soktahuan mereka, tertangkaplah Bu RATNA (RiaWinata), yang dicurigai kuat sebagai pacar Om Indro. Tapi rupanya ini awal masalah buat mereka. Bu Ratna yang mereka culik ternyata adalah istri baru Pak GOEN (Tarzan), sahabat Om Indro, seorang pensiunan jendral, yang tak lain adalah juga Kepala Biro detektif tempat Boris dan Dodit bekerja..!
Bagaimana kelanjutan nasib mereka? Apa yang akan dilakukan Pak GOEN kemudian? Perlu diikuti kisah mereka. Keseluruhan rangkaian kejadian yang dibalut dengan berbagai adegan lucu ala Warkop era 80-an, penuh gimmick kocak dan juga tak ketinggalan slapstick segar yang tak terlupakan hingga kapanpun.
ResenQi
Pertama-tama, aku mau ngasih terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT. MD Entertainment, karena sudah memberikan 2 freepass kepadaku untuk film ‘Komedi Moderen Gokil’, terima kasih! Ok, sekarang lanjut membahas filmnya.
Pas mesen untung cuma ditanya dapet darimana, kalau ditanya nonton sama siapa,
jadi pengen jawab, “Sama mbak, boleh gak?”
Sebagai sebuah film komedi, film ini memang berhasil membuat
penonton, termasuk aku, tertawa lepas di banyak scenenya. Beberapa kata-kata lucu berhasil membuat penonton yang tidak
seberapa, terpingkal. Walau ada juga yang mengundang ‘krik’.
Tapi, kata ‘Komedi Moderen’ yang disematkan di film ini dan
sempat dikatakan oleh Dodit di film, menurutku agak kurang sreg. Alasannya, banyak
joke-joke yang sudah ‘biasa’, walaupun memang sukses membuat terpingkal, tapi
semuanya ‘biasa’, kebanyakan hanya joke konyol, ekspektasiku melihat joke
seperti di Stand Up Comedy sirna seketika. Selain itu, banyak joke yang
mengandung unsur dewasa, apakah memang ‘Moderen’ itu identik dengan hal semacam
itu, lagipula ini film dengan label ‘Remaja’, apakah otak para remaja
diharuskan tertawa dengan hal semacam itu? Walaupun dikatakan komedi ini kental
dengan adegan lucu ala Warkop era 80-an, aku tidak menggugat hal itu, tapi
masalah joke, aku tertawa, tapi tidak sepenuhnya puas.
Selain itu, masih berhubungan dengan label ‘Remaja’nya, ada
beberapa adegan yang seharusnya tidak ditayangkan di bagian ‘Remaja’. Entah
kenapa nonton film komedi ini kayak nonton film horror Indonesia, kalau film
horror ada scene yang bikin ngeri tapi bonusnya banyak, kalau di sini, setelah
ketawa ngakak, bonusnya juga banyak, bahkan bonusnya juga jadi joke. Cocokkah
‘Remaja’ diberi tontonan semacam ini? Film-film komedi semacam ini seharusnya
dilabeli ‘Dewasa’.
Untuk alur, sederhana, karena yang ditekankan di sini adalah
intensitas tertawa penonton, bukan kualitas mereka berpikir tentang apa yang
akan terjadi selanjutnya ataupun sesuatu semacam itu.
Yang sedikit menganggu adalah, beberapa kali antara suara
dan scene kurang pas, terlihat seperti dubbing dalam berbicara, beberapa scene
juga terlihat lambat, seperti saat memutar video yang high end di media player
middle atau low end. Juga ada beberapa scene yang efeknya tidak natural,
seperti saat Om Indro menyupir menuju pantai, saat beliau bicara, jalanan di
kaca sebelah bukan seperti jalanan yang terlihat ketika di mobil, dan saat
Dodit main biola di kolam renang, gelembung-gelembung sabun di sekitarnya,
selain yang ditiup Sasa, sangat keliatan tidak nyata. Pengambilan gambar saat
scene Om Indro dan istri ngobrol juga, kenapa harus dari bawah, seperti kamera
amatir.
Terlepas dari semua kekurangannya, film ‘Komedi Moderen
Gokil’ cocok ditonton di akhir pekan atau sepulang kerja sebagai refreshing,
tertawa untuk melepas lelah. Dijamin dari awal sampai akhir, tertawa dan mata
tidak berkedip akan jadi dua hal yang terjadi bergantian. Satu saja pantangan
ketika nonton ini, jangan bawa anak-anak dan ‘remaja’!

Nih, bukti nonton secara legal! 😀

Quote 

“A DAY WITHOUT LAUGHTER IS A DAY WASTED” 

– Charlie Chaplin



“So Sweet…” – Dodit