Sebelum besok pergi ke Gedung Mar’ie Muhammad untuk bertemu dengan atasan tertinggi di Direktorat Jenderal Pajak, Bapak Suryo Utomo dan diberikan arahan, hari ini adalah pembekalan hari terakhir yang dilakukan satu hari penuh.
Materi pembekalan pertama adalah dari Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur (KITSDA) Ditjen Pajak. “CPNS belum tentu jadi PNS,” begitu petuah Pak Harry Gumelar selaku Direktur KITSDA DJP. Ini untuk mengingatkan bahwa masih banyak tahapan yang harus dilalui dan tetap menjadi pribadi yang mencerminkan pegawai DJP sekalipun masih berstatus CPNS. Sekali lagi, CPNS belum tentu diangkat menjadi PNS.
Pihak KITSDA menyampaikan tentang statistik pegawai DJP baik dari tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Ketika membahas pendidikan, ditekankan bahwa DJP berharap pegawai berfokus untuk meningkatkan kapasitas. Jangan hanya menempuhkan pendidikan untuk menaikkan pangkat atau golongan. Apa gunanya terus menempuh pendidikan kalau tidak ada peningkatan kualitas atau malah mengambil pendidikan yang tidak sesuai dengan kapasitas?
Beliau juga menyampaikan kalau ke depannya Ditjen Pajak akan berfokus pada kepatuhan WP dibandingkan penerimaan yang sampai saat ini masih menjadi fokus utama DJP. Sekarang ini kebanyakan pemeriksaan berfokus pada restitusi pajak, diharapkan ke depannya restitusi bisa dilakukan secara otomatis agar pemeriksa bisa fokus untuk mengejar penerimaan dan compliance.
Beliau juga mengatakan bahwa banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para calon CPNS DJP 2019 yang diharapkan dapat diatasi. Harapan lain adalah proses adaptasi yang cepat dari lingkungan kampus ke lingkungan kerja sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal. Implementasi nilai Kemenkeu tentu harus dijalankan dan juga terakhir, harus adanya akselerasi terhadap kompetensi yang dimiliki oleh para pegawai.
Materi selanjutnya adalah tentang keuangan. Ini adalah materi yang sangat mencuri perhatian karena membahas Take Home Pay para pegawai. Kami tidak pernah bercanda soal uang. Itulah tagline dari Bagian Keuangan. Ini karena pegawai bertugas untuk mengelola keuangan negara di institusi kementerian keuangan, tentunya harus serius dalam menggarap hal tersebut.
Adanya perkembangan industri 4.0 membuat pengetahuan tentang teknologi terkini sangatlah diperlukan. Inilah sebabnya dihadirkan pemateri dari Direktorat TIK yang menyampaikan hal-hal penting terkait teknologi di kantor terutama keamanan data. DJP memegang banyak data penting terutama data Wajib Pajak (WP) sehingga pegawai harus bisa memastikan bahwa data yang tergolong sangat rahasia seperti data WP harus aman dan tidak bocor ke oknum dan masyarakat luas yang tidak berkepentingan.
DJP erat berhubungan dengan pelayanan masyarakat sehingga para pegawainya harus mampu berkomunikasi dengan baik ke masyarakat ataupun antar sesama pegawai. Ini sebabnya materi tentang komunikasi penting. P2 Humas DJP memberikan materi tentang komunikasi baik itu internal maupun eksternal yang diharapkan dapat diterapkan calon CPNS DJP 2019 nanti di saat bekerja. Materi internal terakhir sekaligus menutup sebelum ishoma di siang hari adalah mengenai OJT (On the Job Training) yang merupakan tahapan selanjutnya yang harus kami jalani. Sebelum istirahat, materi dilanjutkan oleh pihak eksternal yaitu KPK mengenai anti-korupsi yang sempat dijeda saat waktu istirahat.
Setelah selesai istirahat, materi dari KPK dilanjutkan sampai acara selesai. Sebagai penutup, ada games mirip ranking satu yang memperebutkan doorprize berupa Mi Band. Sebelumnya ada satu Mi Band yang sudah dibagikan saat wrap up alias rangkuman materi dari setengah hari pertama sampai hari ini yang diberikan kepada peserta terpilih. Setelah games selesai, acara juga selesai. Pembekalan CPNS DJP 2019 selama satu setengah hari selesai. Kami siap pergi bertemu Bapak besok!
Leave a Reply