Jangan Tidur Setelah Sahur, Bisa Maag!

Bagi para muslim, dua kegiatan ‘sakral’ terkait dengan kebutuhan perut di bulan Ramadan adalah buka dan sahur. Tentunya ini adalah kegiatan yang paling ditunggu selama satu hari penuh menahan lapar dan haus. Sayangnya banyak muslim yang melupakan tentang pentingnya mengerem perilaku-perilaku ketika sahur maupun buka.

Misalnya saja ketika buka, kita sering makan sepuasnya. Maksudnya di sini adalah makan dengan banyak lauk sekaligus. Ini sebenarnya tidak bagus untuk tubuh. Lebih baik berbuka dengan segelas air putih dan kurma serta cemilan kecil lain. Setelah sholat magrib, barulah lanjut makan besar.

Selain buka, budaya yang sering dianggap biasa tapi berbahaya adalah tidur setelah sahur. Tentunya sahur adalah salah satu ujian yang kita dapat ketika berpuasa. Bangun sebelum subuh dan harus makan tentu ada effort lebih. Akibatnya, banyak yang langsung tumbang setelah subuh.

Bahayanya Apa?

Salah satunya adalah meningkatnya risiko kegemukan. Hal ini bahkan bisa sampai menuju obesitas. Penyebabnya adalah makanan yang masuk ke perut tidak langsung dicerna oleh lambung saat keadaan tidur. Kalori makanan malah disimpan dan menumpuk menjadi lemak. Tidak adanya kegiatan yang membakar kalori dalam tubuh membuat badan membengkak dan berat badan naik drastic. Apalagi kalau makanan sahur sifatnya tinggi karbohidrat, lemak, dan banyak yang digoreng.

Hal lain yang bisa terjadi adalah munculnya heartburn. Ini bisa terjadi apabila mengonsumsi makanan berat atau camilan sebelum tidur. Gejalanya adalah bagian ulu hati akan terasa sangat panas dan nyeri. Penyebabnya adalah asam lambung naik lalu memenuhi rongga dada yang menimbulkan rasa panas. Apabila ini terus menerus dijadikan budaya, ada indikasi munculnya maag kronis di masa mendatang.

Jika jumlah asang lambung yang dihasilkan terlalu banyak dan berlangsung terus menerus, akan terjadi masalah baru setelah hearburn, yaitu GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau refluks asam lambung. Ini terjadi karena asam lambung yang sering naik setidaknya lebih dari dua kali seminggu. Hal ini terjadi karena klep pemisah lambung dan tenggorokan tidak menutup sempurna. Hal ini menyebabkan asam lambung mengalir balik sampai ke kerongkongan.

Masalah lainnya adalah, pada saat tidur kerja lambung dan usus akan melambat. Ini menjadikan makanan yang dikonsumsi tidak tercerna sempurna. Sisa makanan tersebut berbahaya karena akan membusuk di dalam usus. Itu akan menyebabkan meningkatnya produksi gas racun ammonia yang berbahaya. Makanan yang tidak tercerna sempurna juga mengundang adanya bakteri jahat di usus. Bakteri tersebut berbentuk bakteri miskin oksigen (anaerob). Ketika bakteri ini mendominasi dalam tubuh maka hasil metabolismenya bersifat asam. Ini tentunya akan membuat asam lambung terus meningkat sehingga penyakit maag muncul.

Apabila kalian sudah terbiasa dengan tidur setelah sahur, silahkan dikurangi hal tersebut. Cobalah untuk memulai kebiasaan baru dengan menunggu satu sampai dua jam setelah makan untuk tidur. Beberapa cara agar tidak langsung ketiduran setelah makan adalah dengan sholat berjamaah di masjid. Sekalipun ada kasus ketiduran ketika zikir, paling tidak berjalan dari rumah ke masjid lalu sebaliknya membuat kita terjaga.

Selain itu bisa juga dengan langsung mandi setelah imsak. Ini membuat badan segar dan terjaga. Tentunya dilanjutkan dengan sholat subuh dan menghindari merebahkan diri di kasur. Mungkin bisa dengan menyicil cucian yang menumpuk atau membersihkan kamar. Tentunya hal-hal ini selain menghindari penyakit di atas juga mampu membantu kita lebih produktif.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *